Bea Cukai Batam Berhasil Gagalkan Penyelundupan 42.500 Benih Lobster ke Vietnam


 Cukai Batam sukses gagalkan usaha penyelundupan benih lobster yang dikerjakan oleh 3 orang penumpang KM (Kapal Motor) Kelud di Dermaga Batu Ampar, Batam, Minggu (6/12/2020).

panduan menyajikan buah untuk bayi 6 bulan

"Berdasar info warga, ada usaha export benih lobster secara ilegal lewat Batam arah akhir Vietnam, (oleh) 3 orang penumpang KM Kelud asal Jakarta, pergi lewat Dermaga Tanjung Priok pada Jumat, 4 Desember 2020," papar Susilo A Brata Kepala Kantor Servis Khusus Bea dan Cukai Batam, melaui tayangan catat yang diterima Liputan6.com, Minggu (6/12/2020).


Bersusila menambah, saat sebelum dikirimkan ke Vietnam, benih lobster akan transit di Singapura.


"Sesudah petugas Bea Cukai Batam mengenali ada info itu, karena itu dikerjakan pengaturan dengan BKIPM (Tubuh Karantina Ikan Pengaturan Kualitas dan Keamanan Hasil Perikanan) Batam untuk seterusnya dikerjakan pengecekan kapal dan penumpang setiba KM Kelud di Batu Ampar pada Minggu, 6 Desember 2020," terang Bersusila.


KM Kelud dijumpai labuh di Dermaga Batu Ampar pada jam 8.30 WIB. Sesudah labuh, petugas kombinasi Bea Cukai Batam dan BKIPM Batam lakukan pengecekan (Boatzoeking) pada KM Kelud.


"Diketemukan tiga karung berisi pakaian yang digabung dengan bingkisan plastik berisi benih lobster, bingkisan plastik benih lobster dijumpai sejumlah 157 buntel," lanjut Bersusila. Sesudah dihitung, jumlah benih lobster tipe pasir sekitar 41.500 ekor dan benih lobster tipe mutiara sekitar 1.000 ekor.


"Hingga keseluruhan benih lobster yang sukses ditangkap Bea Cukai Batam ialah sekitar 42.500 ekor, dan tanda bukti ditangkap di Kantor BKIPM Batam untuk proses selanjutnya," tandas Bersusila.


Ini adalah bentuk loyalitas Bea Cukai Batam selaku Community Protector yang tak pernah capek lakukan pemantauan untuk jaga NKRI dari beberapa barang ilegal.


Komisi Pengawas Kompetisi Usaha (KPPU) mengatakan jika tidak ada peraturan dari pemerintahan dalam masalah ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atas pemilihan perusahan logistik spesifik, berkaitan sangkaan monopoli dalam export benih lobster atau benur.


Jubir sekalian Komisioner KPPU Guntur Saragih menerangkan jika faksinya lagi meneliti sangkaan monopoli perusahaan layanan pengiriman dan pengangkutan (freight forwarding) export benih lobster yang ikut menggeret Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam masalah itu.


"Sesudah kami pelajari, kami lakukan advokasi ke pemerintahan dan kami yakinkan dari pemerintahan tidak ada peraturan atau peraturan yang membuat pemilihan aktor usaha spesifik untuk layanan pengangkutan logistik," kata Guntur pada acara Bercakap Rileks Bersama KPPU diambil dari Di antara, Selasa (1/12/2020).


Guntur menerangkan jika tidak ada penemuan sangkaan pelanggaran berkaitan ijin export yang diberi KKP. Tetapi, KPPU mendapati tanda-tanda monopoli dalam service layanan pengangkutan export benih lobster.


Sangkaan pelanggaran itu didasari oleh layanan service yang dipandang tidak efektif sebab exporttasi cuman dikerjakan lewat satu pintu keluar, yaitu Lapangan terbang Soekarno-Hatta, Tangerang.


Walau sebenarnya, benih lobster dihadirkan dari beberapa wilayah, seperti Sumatra Utara dan NTB. Disamping itu, exportir harus juga memikul resiko bawa benih lobster yang termasuk selaku benda hidup, hingga hubungan asal benih dan pintu lapangan terbang sepantasnya diperhitungkan.


Selanjutnya, KPPU memandang harga pengangkutan export benih yang termasuk tinggi, yaitu Rp1.800 per benih, atau di atas rerata harga biasa.


"Semestinya hukum pasar berlangsung. Saat aktor usaha spesifik tawarkan layanan yang demikian mahal, semestinya hukum pasar berlaku. Sang yang menerima layanan dapat pilih ke aktor usaha lainnya. Ini aneh, telah mahal tetapi masih ke aktor usaha hanya itu," kata Guntur.


Selaku tindak lanjut, KPPU tetap akan lakukan riset dan sudah panggil beberapa aktor usaha yang terjebak sangkaan pelanggaran usaha semenjak 10 November kemarin.


"Hasil riset akan kami berikan perkembangannya Senin depan," katanya.


KPK mengutarakan Edhy Prabowo dan istrinya belanja barang eksklusif sebesar Rp 750 juta yang diperhitungkan memakai yang suap ijin masalah export benih lobster. Barang-barang yang dibeli salah satunya jam dan tas eksklusif.


Postingan populer dari blog ini

As it took place, Annie had not been meant to become in Zihuatanejo that time

Voters will cast their ballots for one of the three presidential candidates vying to be the next president:

The most popular request was for Proof of the Man.