KKP Kucurkan Bantuan Rp 4,5 Miliar untuk UMKM Perikanan di Jawa Tengah
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sektor pemrosesan dan marketing hasil perikanan di Propinsi Jawa tengah terimbas covid-19 mendapatkan kontribusi stimulan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari KKP lewat Ditjen Pengokohan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) sejumlah Rp 4,52 miliar.
manfaat karbohidrat kompleks bagi kesehatan
Tentang hal perincian kontribusinya berbentuk perlengkapan pemrosesan ikan sekitar 83 paket, fasilitas mekanisme rantai dingin yakni chest freezer sekitar 49 unit, dan perlengkapan marketing sekitar 28 paket.
Simbolis kontribusi sudah diberikan Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti bersama anggota Komisi IV DPR RI, H. Sunarna di saat lawatan kerja ke UD New Citra, Jumat, 4 Desember 2020 di Kota Semarang.
Kontribusi berbentuk 10 paket perlengkapan pemrosesan dengan nilai Rp 317 juta untuk 6 barisan usaha pemrosesan ikan. Disamping itu, diberikan simbolis utang modal kerja dari Tubuh Service Umum Instansi Pembiayaan Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) KKP sebesar Rp700 juta untuk 5 barisan usaha pemrosesan ikan di Kota Semarang.
Dalam sambutannya, Artati sampaikan untuk warga terimbas covid-19, pemerintahan memberi bansos berbentuk stimulan ekonomi untuk UMKM untuk meneruskan atau tingkatkan kemampuan proses produksi.
Disamping itu, buat tingkatkan stamina dan kekebalan warga, pemerintahan dalam masalah ini KKP sudah memberi kontribusi berbentuk hasil perikanan yang dibeli dari beberapa UMKM untuk dibagi ke barisan warga yang secara ekonomi terimbas pada awal wabah.
"Suport marketing produk yang dibuat oleh beberapa UMKM itu lagi diteruskan dalam aktivitas digitalisasi marketing yang bergabung dalm #PasarlautIndonesia selaku sisi dari program Senang Bikinan Indonesia," tutur Artati.
Selanjutnya Artati menambah, lewat kontribusi itu diinginkan UMKM di Kota Semarang bisa lebih terpacu untuk lakukan pengembangan buat hasilkan produk buatan ikan yang bergizi, tarik dan disukai warga.
"Pengembangan tidak selalu harus hasilkan tipe produk baru tetapi dapat membenahi tipe produk yang telah ada dengan sentuhan baru seperti perombakan formulasi, pembaruan paket, perperpanjangan usia taruh dengan sama aturan keamanan pangan atau jadikan produk lebih gampang dihidangkan," jelas Artati.
Tidak jemu Artati juga mengingati ke beberapa aktor usaha pemrosesan dan marketing hasil perikanan, buat memberi keyakinan pada customer, produk dari UMKM harus juga aman dimakan, berkualitas baik, dibungkus dengan merek yang informatif.
"Karena itu, KKP siap datang dalam rencana memberi pembimbingan untuk pemenuhan syarat tehnis fundamental mengenai implementasi langkah pemrosesan ikan yang bagus (good manufaktur practices / GMP) dan sesuai proses standard sanitasi (SSOP) pada produk perikanan. Selaku sinyal disanggupinya syarat tehnis itu, ke pengolah produk perikanan diartikan akan diberi Sertifikat Kelaikan Pemrosesan (SKP)," tandas Artati.
Seirama, Sunarna sampaikan jika aktivitas kesempatan ini ialah wujud riil dari perbaikan perekonomian warga terutamanya di perikanan.
"Dan Alhamdulillah jika saya menyaksikan bandeng presto, jika ke Kota Semarang belum membeli bandeng presto rasa-rasanya belum sampai Semarang. Jadi Bandeng Presto benar-benar mengagumkan, saya percaya bukan malahan turun tapi tiap tahun bertambah," katanya.
Permohonannya terus bertambah, ini mengagumkan yang pasti tidak dipunyai oleh wilayah wilayah lain. Pasti dorongan dan peningkatan dengan makin bertambahnya keinginan pasti dibutuhkan training pelatihan ke beberapa aktor usaha terutamanya di bagian perikanan di Kota Semarang biasanya di Jawa tengah," tutur Sunarna.
Saat itu, Sari, pemilik UD New Citra salah satunya yang menerima kontribusi stimulan menyampaikan banyak terima kasih atas kontribusi yang sudah diberi pemerintahan untuk dapat berada di wabah covid.
"Dan mudah-mudahan beberapa alat yang diberi ini dapat lebih membuat produk kami untuk dapat berkembang, pengembangan tadi ibu berikan bukan pengembangan tipe produk baru tapi mutunya bertambah lebih baik. Dan kami pengin tidak stop di sini, kami masih perlu kontribusi dan suport khususnya dari anggota dewan dan KKP," tutur Sari.
Kementerian Kelautan dan Perikanan melepaskan export 8,9 ribu ton hasil perikanan sebesar Rp 588 miliar ke beberapa negara. Pelepasan export itu dikerjakan serempak di lima kota dengan menyertakan 147 perusahaan.